Jakarta (23/11). DPD LDII Tangerang Selatan menghadiri kegiatan Sekolah Virtual LDII yang digelar DPP LDII pada Sabtu (23/11). Kegiatan tersebut diikuti DPW, DPD, PC dan PAC LDII se-Indonesia secara hybrid di Kantor DPP LDII, Jakarta. Sekitar 10.000 orang mengikuti acara ini dengan lebih dari 350 titik zoom meeting dan live streaming youtube LDII TV.
“MPR RI dan DPP LDII telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada Selasa (3/09) lalu untuk menyelenggarakan Sekolah Virtual Kebangsaan Seri 1 bersama MPR RI,” ungkap Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, mewakili Wakil Ketua MPR RI Kahar Muzakir yang berhalangan hadir.
Ia mengingatkan, era digital dapat berdampak besar terhadap nilai-nilai kebangsaan. Tidak hanya berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi, tetapi juga dapat mengancam ideologi bangsa Indonesia. Tanpa kontrol yang baik, radikalisme dan liberalisme dapat masuk secara diam-diam melalui perangkat digital yang kita gunakan setiap hari.
“Kami mewakili MPR RI berterima kasih sekaligus mengapresiasi penyelenggaraan Sekolah Virtual Kebangsaan yang diinisiasi oleh DPP LDII, yang terus menerus tidak kenal lelah memikirkan cara untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada warganya, juga masyarakat pada umumnya. Terutama generasi muda,” tutupnya.
Dalam sambutanya, Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso yang diwakili oleh Ketua DPP LDII, Prof. Singgih Tri Sulistiyono, dalam sambutannya ia menyinggung penurunan kualitas kebangsaan juga bisa bersumber dari dinamika internal bangsa Indonesia. Jika bangsa Indonesia, tidak mampu memberikan kesejahteraan, keadilan, dan kebanggaan pada rakyatnya, bangsa ini dapat menghadapi masalah etnik
“Sekolah Virtual Kebangsaan merupakan wujud tanggung jawab LDII sebagai salah satu elemen anak bangsa untuk membantu pemerintah, dalam membangkitkan dan memperkuat kembali semangat nasionalisme dan untuk memperdalam wawasan kebangsaan. Kegiatan ini diharapkan para pengurus dan warga LDII menjadi pelopor bagi implementasi empat pilar kebangsaan ke dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara,” tutupnya.
Sementara itu, utusan DPD LDII Kota Tangerang Selatan, Drs. H. Iswahyono selaku Ketua PC LDII Setu dan H. Edi Sentot selaku Ketua PC LDII Pamulang mengapreasi kegiatan ini. Sekolah Virtual Kebangsaan merupakan langkah tepat untuk menghadapi era digitalisasi yang dapat mempengaruhi pemahaman tentang perilaku kebudayaan dan etika bangsa.
“Dulu, generasi 1964 mengeyam pendidikan P4 (Pedoman, Penghayatan dan Pengalaman Pancasila) yang bertujuan untuk mempersatukan bangsa, menghasilkan manusia yang berbudi luhur, mempunyai karakter saling menghormati. Kami berharap pemahaman pancasila ini dapat diterapkan kembali di sekolah-sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Karena bangsa indonesia merupakan bangsa yang majemuk perlu pancasila untuk mempersatukannya,” tutup H. Edi Sentot. (Nabil/LINTAS)