LDII Dukung Moderasi Beragama di Kota Bontang

Bontang (30/6). Indonesia, sebagai salah satu negara dengan penduduk terbesar di Asia, memiliki dua PR, yaitu keberagamaan dan keberagaman. Pertama adalah menjaga kerukunan antar umat beragama dan yang kedua adalah menjaga keberagaman baik suku, ras dan budaya. Menyikapi hal tersebut, moderasi beragama penting sebagai modal sosial, yang telah ditetapkan secara sah sebagai faktor penunjang pembangunan nasional.

Dengan demikian, moderasi beragama menjadi sebuah keniscayaan yang harus diimplementasikan oleh seluruh masyarakat. Kota Bontang, yang sering disebut sebagai “Miniatur Indonesia” juga tak lepas dari adanya potensi gangguan yang disebabkan oleh dua hal di atas. Untuk itu, Pemerintah Kota Bontang, melalui Kantor Kementrian Agama Kota Bontang melakukan perintisan Kampung Moderasi Beragama di Kecamatan Bontang Selatan.

Menindaklanjuti rencana tersebut, Kankemenag Kota Bontang mengadakan acara “Sosialisasi dan Pembinaan Penguatan Moderasi Beragama di Kecamatan Bontang Selatan sebagai Kegiatan Perintisan Kampung Moderasi Beragama”,di BPU Kantor Camat Bontang Selatan, pada Rabu (21/6).

Kegiatan yang dibuka oleh Kasubbag TU Kankemenag Kota Bontang mewakili Kepala Kemenag Kota Bontang itu, dihadiri oleh Unsur Pemerintahan Kecamatan Bontang Selatan, ormas Islam, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda di wilayah Kecamatan Bontang Selatan. Hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kecamatan Bontang Selatan, Marsus. 

Dalam sambutannya, Kasubbag TU Kankemenag Kota Bontang menyampaikan, “Semoga Kegiatan ini menjadikan Kelurahan yang telah ditunjuk sebagai Kampung Moderasi Beragama akan menjadi pioneer dan role model Moderasi Beragama di Kota Bontang,” tutur beliau.

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Wakil Ketua PC LDII Kecamatan Bontang Selatan, Marsus, ketika ditemui tim LINES Bontang menyambut baik kegiatan tersebut. “Moderasi Beragama penting dibangun dalam kehidupan masyarakat di Indonesia khususnya di Kota Bontang. Dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, kita jaga persatuan dan kesatuan. Perbedaan itu fitrah kemanusiaan,” ujarnya.Hadir sebagai narasumber dari UINSI Samarinda, Pancasilawati. (Imam Arif).

You Might Also Like