Camat Purwoasri Resmikan Peletakan Batu Pertama Rusun Santri Pondok Blawe

Kediri (28/12). Pondok Pesantren Pondok Blawe menggelar peletakan batu pertama pembangunan rusun santri Ponpes Pondok Blawe, yang merupakan hibah KemenPUPR Rabu (27/12) kemarin. Pembangunan Rusun Santri merupakan solusi untuk menambah daya tampung dan dapat memberi nilai tambah bagi pesantren.

Hal tersebut disampaikan oleh Camat Purwoasri Nur Said, “Dengan dibangunnya rusun ini akan memberikan nilai tambah bagi santri yang mondok di Ponpes Pondok Blawe dan dapat bermanfaat bagi lingkungan,” katanya. Lebih lanjut Nur Said mengatakan, ia mengapresiasi pembangunan itu. “Semoga pembangunan ini sukses tanpa ada apapun dan bermanfaat, saya apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya. Semoga kehadiran kita menjadi saksi pembangunan untuk kemaslahatan umat,” pungkas Nur Said.

Ketua Dewan Penasihat DPD LDII Kabupaten Kediri KH Sunarto berharap dengan dibangunnya Rusun Santri tersebut akan menambah jumlah santri dan diharapkan santri memiliki akhlakul karimah sebagai salah satu kontribusi untuk bangsa dari pesantren di bawah naungan LDII. “Pembangunan Rusun Santri ini akan menambah jumlah generasi penerus untuk mondok di Pondok Blawe. Diharapkan generasi muda LDII memiliki pemahaman agama lebih komprehensif, akhlakul karimah dan kemandirian dalam mengemban tugas dimasa yang akan datang. Itulah kontribusi pesantren Pondok Blawe di bawah naungan LDII dalam mengawal moral bangsa dalam menghadapi tantangan zaman,” katanya.

Hadir pada Peletakan Batu Pertama tersebut, Nur Said, Camat Purwoasri,AKP Irfan Widodo, S.H, Kapolsek Purwoasri,Kapten Arh. Darto, Koramil Purwoasri,KH.Abdul Khafid, MUI Kecamatan Purwoasri, H.Dahlan, perwakilan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama, Hj. Khusnul Hidayati, KH.Munir Tohir, Dosen STAIN Kediri, Kepala Desa Blawe bersama Perangkat Desa Blawe, Suyanto, Ketua PC LDII Kecamatan Purwoasri dan para pengurus PC dan PAC LDII, Tokoh Agama Kecamatan Purwoasri dan warga masyarakat sekitar pesantren.

Oleh: Sabda Amarta (contributor) / Noni Mudjiani (editor)