Bandung (20/6) – LDII Jawa Barat diundang oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk menghadiri bimtek dengan tema “Partisipasi Masyarakat Pikeun Ngawangun Provinsi Jawa Barat Bebas Tina Korupsi” yang digelar di Ballroom El Hotel Royale, Jl Merdeka, Kota Bandung. Menurut Rommy Iman Sulaiman Spesialis Pendidikan Masyarakat di Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, alasan diundangnya LDII adalah atas usulan dari Bakesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik). Ia juga berharap LDII bisa mengajak insan yang ada di dalamnya untuk turut serta dalam pemberantasan korupsi.
“Jadi peserta pada pagi hari ini adalah para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat. Tokoh agama kita ambil dari seluruh organisasi masyarakat yang ada di Provinsi Jawa Barat salah satunya dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia. Kami berharap dari organisasi-organisasi masyarakat tersebut bisa mengajak para umatnya, jamaahnya, kelompoknya, saudara-saudaranya agar bisa turut berperan serta dalam pemberantasan korupsi,” ucap Rommy.
Lebih lanjut, Rommy menjelaskan mengenai masing-masing porsi dalam pencegahan korupsi di dalam masyarakat LDII, Bisa dengan menjadi pelopor yang baik, menulis tesis atau disertasi tentang pengawasan pada pelayanan publik, atau melalui edukasi kepada sekolah-sekolah atau pondok-pondok yang ada di LDII. “Masing masing Porsinya kita bisa menjadi bagian di situ, misalkan dengan porsi sebagai pelopor yang baik agar bisa bertindak serta dalam penindakan, atau yang kedua kita bisa mencegah korupsi begitu ya mungkin disitu mahasiswa-mahasiswa dari LDII bisa membuat judul tesis skripsi ataupun disertasi dengan perbaikan sistem usulan-usulan bahkan pengawasan pada pelayanan publik. Dan untuk yang ketiga bisa melalui edukasi, bisa melakukan insersi pendidikan antikorupsi di pesantren-pesantren pondok-pondok ataupun sekolah-sekolah yang ada di yayasan LDII, seperti itu,” tambahnya.
Selaras dengan harapan, Wakil Ketua DPW LDII Jawa Barat, Akhyar Nazaruddin sangat antusias setelah diadakannya bimtek pemberantasan tindak pidana korupsi. Akhyar menyebut bahwa acara seperti ini sangat bermanfaat, dan akan semaksimal mungkin Ia sosialisasikan apa yang didapatkan di sini, kepada seluruh warga LDII Jawa Barat. “Acara seperti ini yang dilakukan oleh KPK sangat bermanfaat. Khususnya bagi kami LDII Jawa Barat. Tentunya kita sebagai pengurus wilayah Jawa Barat Sangat mendukung acara ini dan akan terus membantu KPK dalam mensosialisasikan tindakan tindakan anti korupsi. Terlebih, di dalam LDII sudah kita tanamkan mengenai 6 tabiat luhur, yang harus dimiliki setiap insan. Kami senantiasa juga mensosialisasikan tentang 7 transaksi haram di mana salah satunya adalah menyangkut antirasuah/anti korupsi yang sangat singkron dengan apa yang telah KPK sampaikan hari ini,” ujar Akhyar.
Ketua FKUB Jawa Barat, Raffani akhyar tak luput mengapresiasi kegiatan yang diadakan KPK. Menurutnya, pencegahan korupsi tidak cukup hanya dilakukan oleh KPK dan aparat terkait, tapi juga oleh semua elemen masyarakat termasuk semua organisasi masyarakat dan semua umat beragama. “Kami mengapresiasi kepada KPK yang menyelenggarakan bimbingan teknis, peningkatan kapabilitas dan pemberdayaan masyarakat anti korupsi. Ini kegiatan yang sangat sangat positif. Karena ini kan sebagai upaya untuk pencegahan korupsi itu, agar dilakukan oleh semua elemen karena mencegah korupsi itu kan tidak cukup hanya oleh KPK atau aparat, tapi memerlukan partisipasi masyarakat. Diharapkan nanti setelah kegiatan ada partisipasi yang konkret, apalagi di Jawa barat kan visinya Jabar Juara, tidak mungkin jadi Jabar Juara kalau ada korupsi,” pungkas Ketua FKUB Jawa Barat. (rayza/lines)
Oleh: Rayza Fauzan (contributor) / rully kuswahyudi (editor)
