Hadapi Pilkada Serentak LDII Tegaskan Sikap Netral Aktif
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menegaskan mengambil sikap netral dan aktif dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak tahun 2020.
Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso menekankan bahwa secara organisasi LDII tidak berafiliasi dengan parpol atau calon kepala daerah manapun. Akan tetapi, warga LDII didorong untuk menyalurkan aspirasi politiknya dan dilarang golput atau tidak memilih.
“Netral aktif dilakukan LDII, sebagaimana ormas Islam lainnya,” ujar Chriswanto dalam keterangannya, Rabu (11/11/2020).
Hal ini dilakukan untuk menjaga kerukunan, kekompakan, persatuan dan kesatuan masyarakat.
Chriswanto menegaskan LDII tidak ingin pesta demokrasi justru memecah belah bangsa, karena ia meyakini setiap calon memiliki itikad baik lewat program kerja mereka.
“Dalam ilmu politik, kekuasaan ditujukan untuk mencapai cita-cita masyarakat yang makmur dan sejahtera. Hal tersebut tercermin dari program kerja para kontestan,” imbuhnya.
Chris meyakini siapapun pemenangnya, masyarakat harus terus memantau janji-janji politik para kepala daerah. Bahkan, suksesnya pembangunan juga menjadi tanggung jawab semua pihak termasuk masyarakat.
Chriswanto mengimbau, pengurus atau warga LDII yang menjadi anggota parpol atau menjadi tim sukses, menjunjung tinggi netralitasnya.
“Kami menegaskan, warga maupun pengurus LDII yang terlibat dalam politik praktis, tidak mengorbankan prinsip netral aktif LDII,” ujarnya.
Chris mempersilakan warga LDII menjadi tim sukses, namun tidak mempengaruhi warga LDII memilih calon tertentu.
Chriswanto juga mengingatkan semua pihak, agar tidak menggunakan cara-cara yang merusak demokrasi, seperti praktik politik uang ataupun kampanye hitam.
Menurutnya membeli suara dan menyebarkan hoaks bukanlah bagian dari demokrasi, hal ini tak mendidik masyarakat dalam pesta demokrasi.
Sedangkan imbas politik uang adalah kandidat yang menang, akan mencari cara agar modal politiknya kembali. /** ei
LDII Dirikan Pondok Karakter yang Fokus Bentuk SDM Profesional…
Dalam rangka melawan arus komersialisasi pendidikan oleh perusahaan start-up, LDII mendirikan platform e-learning yang berfokus terhadap pembangunan karakter profesional religius. Pembangunan karakter tersebut merupakan program DPP LDII sejak Munas VII pada 2011.
Pondok Karakter bakal menjadi e-learning perdana yang fokus pada pembentukan karakter, “Kami memiliki 236 satuan pendidikan, baik pada tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Di sekolah-sekolah itu selain mendapatkan pendidikan formal, para peserta didik memperoleh pendidikan karakter,” ujar Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso.
Sejak Munas LDII pada 2011 itu, LDII menggelar beragam workshop, diskusi kelompok terpumpun (FGD) dan beragam seminar. Bahkan pakar pendidikan LDII dikirim ke satuan-satuan pendidikan untuk memberikan pelatihan kepada ketua yayasan, kepala sekolah, guru, hingga pamong, “Sejak Rakernas LDII 2018, kami mulai memikirkan internet dan teknologi informasi sebagai media membangun karakter,” kata Chriswanto Santoso.
Menurut Chriswanto Santoso, profesional religius adalah individu yang memiliki sifat alim-faqih, ber-akhlakul karimah, dan mandiri atau yang dikenal sebagai Tri Sukses, “SDM religius adalah generasi yang memiliki keterampilan sekaligus memiliki pemahaman agama yang kuat, yang kami harapkan menjadi generasi unggul pada masa depan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP LDII Basseng yang juga koordinator Education Clearinghouse (ECH), mengatakan aplikasi Pondok Karakter memungkinkan materi ajar bisa diakses secara luas dan dalam waktu singkat, “Hal ini memungkinkan percepatan dalam proses pembangunan karakter pada satuan-satuan pendidikan,” ujarnya.
Menurut Basseng, bila orangtua, penyelenggara pendidikan, kepala sekolah, guru, dan pamong memiliki referensi yang sama, maka pendidikan karakter bisa berhasil, “Bila semua orang memiliki materi pendidikan karakter dan menerapkannya, maka sang anak makin banyak terekspos dengan nilai-nilai moral,” imbuhnya.
Menurutnya, tanpa nilai-nilai moralitas yang diperoleh dari religi, maka ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia justru bisa berakibat kerusakan. Inilah yang menjadi perhatian LDII. Menurut Basseng, dengan menerapkan pendidikan karakter, LDII telah melakukan kontribusi dalam cita-cita pembangunan nasional. Untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur pada masa mendatang.
Sementara, Ketua DPD LDII Kota Tangerang Selatan, Edy Iriyanto, di sela-sela peresmian Pondok Pesantren Manba’ul Ulum Al Mubarok di Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa pembangunan karakter professional religious di lingkungan LDII Kota Tangerang Selatan dilaksanakan dengan mengutamakan pendidikan terkait pemeliharaan kerukunan, kekompakan, kerjasama dalam berbagai hal yang bermanfaat, membangun kejujuran, amanah dan hidup sederhana. /**
Sikapi PSBB DKI Jakarta, LDII Minta Warga Utamakan Kemaslahatan…
Jakarta (14/9). Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengetatkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), usai mendapati peningkatan paparan virus corona (Covid-19) di perkantoran dan keluarga. Imbas dari hal tersebut, bukan hanya wilayah Jakarta yang mengalami masalah sosial, namun juga berdampak ke kota-kota besar di sekitarnya, bahkan hingga ke Yogyakarta dan Surabaya.
Mengambil pengalaman PSBB sebelumnya, warga yang tak lagi bekerja di Jakarta, memilih kembali ke kampung halamannya masing-masing. Hal tersebut memicu penyebaran wabah di berbagai provinsi terutama di sekitar Jakarta, hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso meminta masyarakat meningkatkan kepeduliannya, dengan tetap menjaga kebersihan dan kesehatan. Ia meminta warga menjalani pola hidup sehat dan berolahraga untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
“Terutama ketika berada di luar rumah tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak, mengenakan masker, dan selalu mencuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah,” ujar Chriswanto Santoso.
Selain itu, ia meminta masyarakat lebih mengutamakan kemaslahatan umat atau warga lainnya dengan prinsip, tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain, “Yang dalam kaidah fikih disebut sebagai la dharara wala dhirara. Kita harus menghindari bahaya bagi diri maupun masyarakat lainnya,” ujarnya.
Menurut Chriswanto Santoso, pihaknya terus mengingatkan membantu dan menyukseskan program pemerintah di wilayah masing-masing terkait pandemi, “Di wilayah zona merah, sesuai anjuran pemerintah, kami menghentikan kegiatan pengajian tatap muka dan menggantinya dengan pengajian secara daring (online). Sehingga tak terjadi konsentrasi warga,” ujarnya. Sebaliknya, di wilayah zona hijau atau kota-kota yang menerapkan new normal, LDII meminta warganya menerapkan protokol kesehatan.
Chriswanto bahkan menambahkan bahwa LDII telah sukses melaksanaan beberapa agenda organisasi tingkat nasional hingga ke kabupaten/kota dengan sistem daring dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
Senada dengan Chriswanto Santoso, peneliti wabah dr. Dicky Budiman, M.Sc, PH. PhD (Can) dari Griffith University Australia, mengatakan saat wabah global terjadi, tak ada satupun negara yang kebal, apalagi dalam era yang semakin global saat ini, “Satu pojok negara dengan negara lain, hanya butuh waktu 36 jam. Jadi penyebaran penyakit juga semakin mudah,” papar Dicky Budiman. Ia mengingatkan agar warga menjaga kesehatan dan menjaga diri.
Menurutnya, dunia Islam zaman dahulu, sangat berpengalaman dalam menghadapi wabah, karena Islam melalui Alquran dan Alhadist sudah mengajarkan pengobatan dan prinsip-prinsip karantina. Kemudian dunia Barat juga melaksanakan prinsip-prinsip karantina tersebut.
Mengabaikan karantina, bisa mengakibatkan beragam masalah. “Wabah membuat beragam masalah, bahkan haji sangat dibatasi dan anak-anak sekolah diliburkan. Dan yang jadi ketakutan negara adalah masalah ekonomi,” ujar Dicky Budiman. Ia menggarisbawahi, wabah sangat dipengaruhi pula oleh prilaku manusia. Untuk itu, saat terjadi pandemi, ia meminta masyarakat dan warga LDII mematuhi protokol kesehatan. Agar penyebaran virus corona dapat ditekan.
Sementara itu Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 DPP LDII, dr. Dani Pramudya, Sp.EM, mengatakan, dengan adanya PSBB kedua, ia mengingatkan kembali agar warga benar-benar mematuhi protokol kesehatan, “Harapannya, warga lebih disiplin lagi dan menghindari kerumunan,” ujar Dani.
Terutama bagi warga yang tinggal di kompleks dan perkampungan yang padat, agar membiasakan menjaga jarak dan menggunakan masker, “Untuk menghindari paparan virus corona, yang terpenting adalah melaksanakan protokol kesehatan, menghindari kerumunan, dan berupaya tak keluar rumah bila tak mendesak,” jelas Dani.
Menyikapi pengetatan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang tentunya akan berdampak pada kota-kota di sekitarnya, termasuk Kota Tangerang Selatan, Ketua DPD LDII Kota Tangerang Selatan Edy Iriyanto mengingatkan khususnya kepada warga LDII di Tangerang Selatan agar selalu disiplin mengikuti protokol Kesehatan.
"Seperti sudah kita ketahui bersama, bahwa upaya mengurangi penyebaran virus Covid-19 ini sebenarnya tidak sulit, hanya ada tiga langkah, yakni selalu menggunakan masker dengan benar, rajin mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir atau hand sanitizer, dan hindari kerumunan," katanya.
Disampaikan Edy Iriyanto, untuk membantu menangani jika ada warga yang terdampak Covid-19, DPD LDII Kota Tangerang Selatan juga sudah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
“Alhamdulillah, kami sudah melaporkan keberadaan Satgas Covid-19 DPD LDII Tangsel kepada Walikota Tangerang Selatan Ibu Airin Rachmi Diany. Beliau menyambut baik dan mendukung langkah-langah yang telah kami lakukan,” jelasnya. /**
Bupati dan Walikota Beprestasi Ini Akrab Dengan LDII
LDIITangsel.com, Rabu, 26/8/2020. Peran dan partisipasi LDII di dalam membantu pembangunan moral dan spiritual warga masyarakat menjadi tanggung jawab sebagai ormas islam yang bergerak dibidang dakwah. Sinergi antara ormas dan pemerintah terus dijalin agar pesan dari pemerintah bisa direalisasikan oleh masyarakat serta pemerintah dapat berkomunikasi dengan masyarakat melalui ormas. Berikut ini daftar audiensi bupati/walikota perempuan dengan LDII dari berbagai wilayah.
1. Airin Rachmi Diany
Siapa yang tidak kenal dengan Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany, perempuan nomor satu di kota tangerang ini telah menjabat sebagai walikota selama dua periode, komunikasi dengan warga LDII juga terjalin dengan baik bahkan Airin menganggap LDII Kota tangerang selatan bagian dari keluarganya sehingga mampu membantu pemerintah menciptakan masyarakat tangerang yang Cerdas, Modern dan Religius, seperti penggunakan aplikasi Sisumaker(Sistem Surat Masuk dan Keluar), SIARAN Tangsel (Sistem Pelaporan dan Penugasan Kota Tangsel), SIMMPEL (Sistem Penyampaian PBB secara elektronik) , SIMANJA (Sistem Informasi Manajemen Jalan dan Jembatan) dan lainnya.
2. Indah Putri Indriani
Adalah Bupati Luwu Utara perempuan kelahiran 7 Februari 1977 ini berharap agar LDII berdiri tegak dan lurus bersama NKRI pada saat membuka Musda LDII Kabupaten Luwu Utara, selain itu menyampaikan syukur karena bisa bersilaturahim bersama warga LDII dan yang paling penting bukan apa yang dilakukan hari ini namun yang paling penting kedepan apa yang bisa di rasakan masyarakat dari LDII ini ujar Bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan.
3. Mirna Annisa
Mirna Annisa adalah Bupati Kendal periode 2016-2021, mengatakan bahwa saat ini LDII Kabupaten Kendal juga fokus dalam melakukan pendidikan karakter kepada generasi muda melalui sekolah dan pondok pesantren yang mereka naungi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa ancaman lost genetarion telah menjadi ancaman bangsa apabila nilai-nilai luhur tidak ditanamkan pada generasi muda sejak dini. Oleh karena itu LDII dari tingkat PAC melalui program tri sukses terus di galakan serta dikawal agar generasi muda ini siap meneruskan tongkat estafet pembangunan bangsa.
4. Haryanti Sutrisno
Haryanti Sutrisno Bupati Kediri yang telah menjabat selama dua periode beberapakali menghadiri acara-acar LDII, bahkan di tahun-tahun ini siap untuk membuka Musda LDII dan direncanakan juga akan meresmikan Gedung DPD LDII Kabupaten Kediri di Jl. Tugurejo Kecamatan Ngasem (selatan Simpang Lima Gumul), tetapi karena kendala pandemi covid-19 maka pelaksanaan Musda ditunda.
5. Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Indar Parawansa orang nomor satu di Jawa Timur ini juga sering hadir dalam acara yang digelar oleh LDII khususnya DPW LDII Jatim. Seperti halnya pada saat Silaturrahim Syawal Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur di Aula Ponpes Sabilurrosyidin, Jl. Gayungan VII/11 Surabaya, Khofifah menekankan dengan silaturahim ini sebagai bentuk tekad yang kuat bangsa yang tidak mudah di adu domba.
“Lewat forum silaturahim seperti ini menunjukkan tekad dan niat kita bahwa kita tidak mudah diadu domba oleh banyak alasan. Apalagi, bangsa kita bangsa yang besar dengan berbagai suku, agama dan bahasa,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
6. Tri Rismaharini
Walikota Surabaya dua periode ini tekenal dengan berbagai macam solusi kota Surabaya bahkan di gadang-gadang calon kuat gubernur DKI pada periode selanjutnya. Ketika menghadiri Seminar Green Dakwah dan Generasi Anti Narkoba di Aula Ponpes Sabilurrosyidin, Surabaya, Bu Risma menghimbau pada sekolah-sekolah ketika anak didik mereka telat jangan disuruh pulang sebab ketika mereka bukannya mereka belajar tapi malah bermain. Dan peran orang tua sangat penting dalam pemberantasan narkoba, sesibuk apapun harus memperhatikan anak-anak. “Sesibuk-sibuknya kita, kita harus tetap memperhatikan anak anak kita,” tutur Risma./** sumber: ldiikediri.com
[/pl_text]
[/pl_col]
[/pl_row]